Dua Hadits Ini Paling Menakutkan bagi Dai dan Mubaligh


Dai dan muballigh merupakan orang yang mulia karena menyerukan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Namun, ternyata mereka akan mendapat adzab yang sangat pedih di neraka jika masuk dalam kategori seperti hadits ini.



Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَرَرْتُ لَيْلَةَ أُسْرِىَ بِى عَلَى قَوْمٍ تُقْرَضُ شِفَاهُهُمْ بِمَقَارِيضَ مِنْ نَارٍ قَالَ قُلْتُ مَنْ هَؤُلاَءِ قَالُوا خُطَبَاءُ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا كَانُوا يَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَيَنْسَوْنَ أَنْفُسَهُمْ وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلاَ يَعْقِلُونَ

Pada malam aku di-isra’-kan, aku melewati satu kaum yang bibir-bibir mereka digunting dengan gunting dari api. Aku bertanya: Siapa mereka itu? Mereka menjawab: Mereka adalah khatib-khatib di dunia yang selalu mengajak orang lain kepada kebajikan tetapi melupakan diri mereka sendiri sedangkan mereka membaca Al Quran, apakah mereka tidak berakal? (HR. Ahmad)

Azab pedih yang diperlihatkan Allah kepada RasulNya berupa diguntingnya bibir dengan api itu diperuntukkan bagi dai-dai yang hanya mengajak orang lain tetapi ia melupakan dirinya sendiri.

Dalam Shahih Bukhari bahkan diterangkan adzab bagi dai dan mubaligh yang mengkhianati dakwahnya sendiri jauh lebih pedih daripada adzab orang-orang biasa. Hingga para penduduk neraka berkumpul untuk melihat penderitaanya yang mengherankan.

Dalam hadits yang lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

يُجَاءُ بِالرَّجُلِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُلْقَى فِى النَّارِ ، فَتَنْدَلِقُ أَقْتَابُهُ فِى النَّارِ ، فَيَدُورُ كَمَا يَدُورُ الْحِمَارُ بِرَحَاهُ ، فَيَجْتَمِعُ أَهْلُ النَّارِ عَلَيْهِ ، فَيَقُولُونَ أَىْ فُلاَنُ ، مَا شَأْنُكَ أَلَيْسَ كُنْتَ تَأْمُرُنَا بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَى عَنِ الْمُنْكَرِ قَالَ كُنْتُ آمُرُكُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَلاَ آتِيهِ ، وَأَنْهَاكُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَآتِيهِ

Didatangkan kepadanya seorang laki-laki yang dilemparkan ke neraka, maka berjatuhanlah isi perutnya, lalu ia berputar seperti berputarnya keledai pada ikatan talinya, maka penghuni neraka berkumpul dan bertanya kepadanya: Hai Fulan, kenapa keadaaanmu seperti itu, bukankah dulu kamu biasa mengajak kami kepada kebaikan dan kamu melarang kami dari mengerjakan yang munkar. Ia menjawab: Aku memang selalu mengajak kamu kepada kebaikan tetapi aku tidak mengerjakannya, aku juga melarang kamu dari kemunkaran tetapi aku justru mengerjakannya. (HR. Bukhari)

Semoga kita semua –para dai, muballigh khususnya- dijaga oleh Allah sehingga mengamalkan apa yang kita dakwahkan. [Muchlisin BK/Tarbiyah.net]
IKLAN
Tag : Tazkiyah IKLAN
Back To Top