Sebagian besar perselingkuhan diawali dengan saling curhat dengan lawan jenis. Pada awalnya mungkin niatnya ingin curhat beneran tapi lama kelamaan materi curhat sudah masuk ke soal-soal pribadi.
"Masak cuma curhat bisa terjadi perselingkuhan?" mungkin begitu pemikiran sebagian besar orang, tapi jangan salah.. jika suami atau istri curhat masalah rumah tangga kepada lawan jenis dan merasa nyaman, maka cepat atau lambat dia akan terjebak pada dualisme cinta.
Curhat seperti itu memang sangat efektif mengaitkan dua hati. Yang satu sedang galau yang satunya menjadi pendengar yang baik dan bahkan pintar member solusi. Jika diibaratkan colokan, klop sudah, ada yang nyolokin dan pas, timbullah aliran listrik diantara mereka berdua.
Jika hati lemah, kamu akan merasa nyaman dengan teman curhatmu dan selanjutnya akan selalu mencarinya untuk berdiskusi tentang hal-hal lain, dari yang serius sampai yang sepele sekalipun.
Lambat laun peran suami atau istri sebagai partner diskusi tergantikan oleh teman curhat tadi. Dan semakin lama perasaan jenuh kepada pasangan semakin besar dan itu pertanda gejala perselingkuhan sudah di depan mata.
Seperti bensin dan api, kamu dan teman curhatmu menjadi semakin lengket. Di saat kamu tidak merasa nyaman lagi pada suami atau istrimu, kamu justru merasa tenang saat bersama si kawan curhat.
Tentu saja semuanya masuk akal, siapa sih yang tidak senang jika menemukan orang yang pas dengan cara berpikir kita, apalagi jika si teman curhat pintar bergurau, punya pengetahuan yang luas dan dewasa dalam berpikir. Rasanya adem banget dekat dengannya
Pada titik ini suami atau istri yang sah sudah menjadi penghalang yang cepat lambat akan terabaikan.
Pada dasarnya orang memang butuh teman bicara jika sedang ada masalah dengan pasangan. Tapi teman curhat tidak musti lawan jenis. Ada banyak orang lain yang lebih pantas diajak berbagi seperti sahabat, guru, saudara, atau orang tua yang tidak memiliki risiko untuk mencuri hati kita.
Sejelek-jeleknya sifat pasangan kita, tidak lah pantas bagi kita untuk menceritakannya ke orang lain, apalagi ke lawan jenis. Suami atau istrimu adalah cinta yang direstui, yang mengalami proses penguatan dan pematangan, serta sungguh-sungguh tumbuh dari niat yang suci.
Kalau kesadaran ini ada dalam dirimu, dijamin kamu tak akan tergoda dengan dengan godaan apapun walau godaan itu segede gunung. Kamu bisa tetap saja enjoy karena iman sudah membentengi, dan sudah menjadi pertahanan yang kuat untuk dirimu. Setan gak akan mungkin menggoyahkan perasaanmu.
Jika hal ini sudah ada dalam dirimu, maka bagimu suami atau istrimu adalah segala-galanya. Tidak ada yang lebih baik dari pasanganmu, walau secara kasat mata yang diuar sana banyak yang memliki kelebihan.
IKLAN
Tag :
INFO PENTING,
KELUARGA
IKLAN