Ini Alasan Suku Dayak Kecam Mendagri Soal Monumen Laskar Cina

Mendagri resmikan monumen laskar cina (Suaramerdeka.com)
Pembangunan dan peresmian monumen laskar Tionghoa masih memantik kontroversi hingga hari ini. Setelah banyak pihak, kini giliran suku Dayak mengecam Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahyo Kumolo yang telah meresmikan monumen di Taman Mini tersebut.

Presidium Dewan Rakyat Dayak mengecam tindakan Mendagri meresmikan monumen tersebut. Menurut mereka, kebijakan itu tidak benar karena menyakiti suku bangsa lainnya.

“Kenapa harus monumen laskar Tionghoa, padahal laskar Rakyat Dayak banyak yang berjuang namun tidak pernah di apresiasi bentuk perjuangnanya. Kami mengecam Mendagri yang menganak emaskan etnik tertentu, peresmian monumen Po An Tui Laskar Tiong Hoa jelas menyakiti rakyat Dayak yang lebih banyak membuat laskar untuk membela negeri ini,” kata Ketua Presidium Dewan Rakyat Dayak Bernadus seperti dikutip Republika, Ahad (28/2/2016).

Bernadus menjelaskan, suku Dayak adalah suku satu-satunya yang menyatakan sumpah setia kepada Republik Indonesia pada tanggal 17 Desember 1946 dengan tata cara upacara sakral suku Dayak. Sumpah setia yang dihelat di Gedung Agung Istana Presiden Yogyakarta itu dipimpin langsung oleh tokoh Dayak Cilik Riwut.

Cilik Riwut yang merupakan anggota TNI dan penerju pertama di Indonesia kemudian diajukan sebagai pahlawan nasional. Namun hingga hari ini, nama Cilik Riwut belum dicatat sebagai pahlawan nasional apalagi dibuatkan monumen. Padahal suku Dayak juga pernah memadamkan upaya pemberontakan yang dilakukan etnis Cina. [Siyasa/Tarbiyah.net]







IKLAN
Tag : Akhbar, Nusantara IKLAN
Back To Top