WASPADA!! Saus Tomat dan Sambal Ini Ternyata Tidak Pakai Tomat dan Cabai Sama Sekali

Kepolisian kota besar Bandung akhir Januari yang lalu menggerebek sebuah pabrik saus tomat dan sambal di kawasan Caringin. Disinyalir pabrik tersebut menggunakan bahan kimia berbahaya sebagai bahan utama dalam proses pembuatan saus dan sambalnya.

Setelah diteliti, hasilnya sangat mengejutkan. Saus dan sambal yang diproduksi pabrik tersebut ternyata tidak mengandung bahan baku tomat dan cabai sama sekali. Artinya bahan-bahan tersebut sudah diganti oleh bahan sintetis.

Pengakuan pengelola pabrik cukup mengejutkan pihak berwajib:

“Sambal dan saus ini bahannya dari ampas tapioka (onggok) 27 kilogram, ekstrak bawang putih 3-4 kilogram, ekstrak cabai leoserin capsikum 0,5 ons, saksrin 50 gram, garam 4 kilogram, cuka 200 gram, pewarna sunset 1 ons, perwarna jenis poncau satu sendok, potasium fospat 50 gram, dan bibit cairan tomat 0,5 ons,” sebutnya.



Jadi saus dan sambal ini, lanjut dia, tidak pakai cabai atau tomat sama sekali. Tapi pakai esens rasa tomat dan cairan kimia ekstrak cabai. Cara pembuatan saus dan sambal tersebut yakni dengan mencampur semua bahan dalam satu drum kemudian dilaruti air panas sebanyak 30 liter. Kemudian setelah itu diaduk.

“Setelah jadi, saus atau sambal tersebut kemudian dikemas dalam bungkus plastik yang sudah diberikan label dan cap serta ada tulisan bahan komposisi yang tidak sesuai dengan sebenarnya,” katanya.

Dia menjelaskan, saus dan sambal itu dipasarkan ke pasar-pasar tradisional di Kota Bandung dan di seluruh Jawa Barat. Pabrik ini sudah beroperasi selama 14 tahun. Dalam sehari, pabrik rumahan tersebut bisa membuat sambal dan saus palsu hingga 200 ton dengan keuntungan mencapai Rp 100 juta per harinya.

POLISI memeriksa bahan baku saat melakukan penggerebekan pabrik saus sambal di Jln. Cicukang, Kelurahan Caringin, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Senin (26/1/2015).  Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/313681

POLISI memeriksa bahan baku saat melakukan penggerebekan pabrik saus sambal di Jln. Cicukang, Kelurahan Caringin, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Senin (26/1/2015). Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/313681

Mengerikan!

Bagi anda yang gemar makan cabai dan sambal yang dibeli di pasar dan toko-toko, apalagi yang harganya murah tentu harus waspada dengan sambal buatan tersebut.



Anda yang gemar makan bakso, mie ayam, cuanki, capcai, mie goreng, dan lain-lain  di pinggir jalan juga perlu memperhatikan sambal yang digunakan para pedagang kaki lima. Jangan sampai anda sebagai konsumen dirugikan karena mengonsumsi bahan yang berbahaya.

Di pasar-pasar tradisionil mudah ditemukan kedai yang menjual saus dan sambal isi ulang dalam kemasan plastik berkapasitas 1 kg. Pedagang kaki lima yang membelinya lalu memindahkannya ke dalam botol. Warnanya yang merah meriah menggoda konsumen untuk mencampurkannya ke dalam bakso atau mie ayam.

Kemasan saus di dalam plastik. Sumber: http://news.liputan6.com/read/2167776/pemilik-pabrik-saus-berbahan-kimia-di-bandung-jadi-tersangka

Kemasan saus di dalam plastik. Sumber: http://news.liputan6.com/read/2167776/pemilik-pabrik-saus-berbahan-kimia-di-bandung-jadi-tersangka

Dikonsumsi satu kali atau dua kali mungkin tidak terlihat efeknya, tetapi jika dikonsumsi dalam frekuensi yang sering dan dalam waktu yang lama, maka efeknya tentu sangat berbahaya bagi tubuh. Salah satu penyakit yang mungkin timbul dari konsumsi zat kimia berbahaya adalah kanker.

Pengusaha yang memproduksi saus tomat dan sambal palsu mungkin hanya memikirkan untung besar saja, mereka tidak memikirkan (atau tidak peduli) bahaya penggunaan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh.

Di sisi lain masyarakat kita tidak aware dengan dampak buruk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya. Mereka hanya mementingkan harga murah semata. Sudah saatnya masyarakat kita dieduksi untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan tidak mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. IKLAN
Tag : KESEHATAN IKLAN
Back To Top