Kokam: Jenazah Siyono Masih Utuh dan Tidak Bau, ALLAHU AKBAR!

Mauizah.com - Autopsi terhadap jenazah Siyono akhirnya dilakukan, Ahad (3/4/2016). Sembilan dokter ahli forensik dari Muhammadiyah berhasil melakukannya tanpa kendala berarti, bahkan tidak ada penolakan dari warga Desa Pogung seperti diisukan sebelumnya.

Proses autopsi dijaga oleh Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam). Secara berlapis, sekitar 1.200 Kokam mengawal autopsi hingga selesai.

Sriyanto, komandan Kokam dari Kecamatan Gantiwarno, Klaten yang menjadi salah seorang penggali makam Siyono tidak mau bercerita secara terbuka terkait proses penggalian makam dan kondisi jenazah Siyono.

Proses penggalian makam Siyono (Sangpencerah.com)
“Saya takut salah tafsir nanti mas,” kata Sriyanto.

Namun, salah seorang anggota Kokam lainnya bercerita bahwa ia merasa takjub saat ia ikut dalam proses penggalian makam Siyono.

“Subhanallah. Luar biasa sekali. Jasadnya utuh, tidak ada bau sama sekali,” ujar seorang anggota Kokam di Masjid Muniroh samping kediaman Siyono seperti dikutip Kiblat.

Pria setengah baya yang enggan disebutkan namanya ini menjelaskan kondisi jasad Siyono masih utuh, sama seperti dikuburkan sekitar dua puluh hari yang lalu. “Giginya masih utuh, hanya rambutnya saja yang sedikit berkurang,” lanjutnya.

Sekretaris Islamic Study and Action Center (ISAC) Endro Sudarsono turut mengkonfirmasi keutuhan jenazah Almarhum Siyono. Endro yang turut menyaksikan proses autopsi jenazah sempat berbincang dengan Prof. Dr. drg. Sudibyo, SU., Sp. Perio (70 tahun) yang memimpin proses autopsi. Menurut Prof. Dibyo, kondisi tanah lempung yang basah di sekitar makam sangat membantu awetnya kondisi jenazah.

“Proses autopsi yang dilakukan terhadap Siyono bukanlah autopsi untuk identifikasi namun penentuan tempat luka/trauma pada jasad Siyono,” ujar Prof. Dibyo seperti dituturkan Endro.

Pakar odontologi forensik ini melanjutkan, biasanya dalam rentang waktu dua puluh hari kondisi perut jenazah pada umumnya sudah dalam keadaan terburai. Namun, hal itu tidak terjadi pada jenazah Almarhum Siyono.

“Dokter-dokter forensiknya juga banyak yang gak pakai masker. Karena tidak berbau,” sebut Endro. [Tarbiyah.net]

IKLAN
Tag : INFO PENTING IKLAN
Back To Top